Kamis, 23 Februari 2017

Aktivitas Kerajaan-kerajaan Hindu-Budha dalam Penyatuan Wilayah Nusantara

Aktivitas Kerajaan-kerajaan Hindu-Budha dalam Penyatuan Wilayah Nusantara

A.                       Integrasi Nusantara Masa Hindu-Budha
Integrasi mengandung pengertian penyatuan unsur-unsur yang berbeda menjadi satu kedaulatan atau keterpaduan yang utuh. Nusantara merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan wilayah kepulauan yang membentang dari Sumatra hingga Papua. Istilah Nusantara juga mempunyai arti bahwa wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan. Dengan demikian, proses integrasi Nusantara adalah proses penyatuan ras, suku bangsa, atau masyarakat yang menempati ribuan pulau besar dan kecil di Nusantara menjadi keterpaduan yang utuh.

1.    Bentuk Integrasi Kerajaan Sriwijaya
Sriwijaya merupakan kerajaan besar yang dikenal sebagai kerajaan maritim, pusat aktivitas perdagangan, dan pusat penyebaran agama Buddha.
Sejak abad ke-7, Kerajaan Sriwijaya telah menguasai jalur perdagangan dan pelayaran di Selat Malaka. Luasnya wilayah Kerajaan Sriwijaya saat itu dapat dikatakan bahwa Kerajaan Sriwijaya merupakan negara nasional pertama di Nusantara.
Letak Kerajaan Sriwijaya yang strategis dalam jalur lalu lintas perdagangan internasional, mendorong kerajaan ini mengandalkan sektor perdagangan dalam kehidupan ekonominya.
2.    Bentuk Integrasi Kerajaan Singosari dan Majapahit di Nusantara
Singosari dan Majapahit merupakan dua kerajaan yang terletak di pulau Jawa yang mempunyai cita-cita untuk mempersatukan Nusantara.
Kertanegara seorang Raja Singosari (1268-1292) yang mencetuskan ide untuk mempersatukan Nusantara sebagai satu kesatuan geo-politik.
Sehubungan dengan gagasan persatuan Nusantara, Kertanegara melaksanakan kebijakan-kebijakan politik antara lain sebagai berikut.
1)      Melaksanakan Ekspedisi Pamalayu (1275 dan 1286 M),
2)      Menggalang persaudaraan dengan Kerajaan Campa, dan
3)      Menguasai Bali (1284 M), Jawa Barat (1298 M), serta Pahang dan Tanjung Pura

3.    Perjuangan Mempersatukan Nusantara pada Masa Kerajaan Majapahit
Upaya mempersatukan Nusantara pada masa Kerajaan Majapahit tidak dapat dilepaskan dari tokoh Gajah Mada. Keberhasilan Gajah Mada memimpin pasukan dalam menumpas berbagai pemberontakan, menyebabkan dirinya diberi kepercayaan sebagai Mahapatih Kerajaan Majapahit. Gajah Mada mengucapkan sumpah yang dikenal denganSumpah Palapa.
Dalam upaya mewujudkan cita-citanya itu Mahapatih Gajah Mada membangun armada laut yang besar yang dipimpin oleh Laksamana Nala. Mahapatih berhasil mewujudkan sumpahnya.
Dengan keberhasilan ini maka wilayah Nusantara berhasil dipersatukan secara politik di bawah Majapahit.


B.                        Sejarah Nusantara pada Era Kerajaan Hindu-Buddha
Indonesia mulai berkembang pada zaman kerajaan Hindu-Buddha berkat hubungan dagang dengan negara-negara tetangga maupun yang lebih jauh seperti IndiaTiongkok, dan wilayah Timur Tengah. Agama Hindu masuk ke Indonesia diperkirakan pada awal tarikh Masehi, dibawa oleh para musafir dari India antara lain: Maha Resi Agastya, yang di Jawa terkenal dengan sebutan Batara Guru atau Dwipayana dan juga para musafir dari Tiongkok yakni musafir Budha Pahyien.
Pada abad ke-4 di Jawa Barat terdapat kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha, yaitu kerajaan Tarumanagara yang dilanjutkan dengan Kerajaan Sunda sampai abad ke-16.
Pada masa ini pula muncul dua kerajaan besar, yakni Sriwijaya dan Majapahit. Pada masa abad ke-7 hingga abad ke-14, kerajaan BuddhaSriwijaya berkembang pesat di Sumatra. Penjelajah Tiongkok I-Tsing mengunjungi ibukotanya Palembang sekitar tahun 670. Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa Tengah dan Kamboja. Abad ke-14 juga menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaanHindu di Jawa TimurMajapahit. Patih Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364Gajah Mada, berhasil memperoleh kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia beserta hampir seluruh Semenanjung Melayu. Warisan dari masa Gajah Mada termasuk kodifikasi hukum dan pembentukan kebudayaan Jawa, seperti yang terlihat dalam wiracarita Ramayana.
Masuknya ajaran Islam pada sekitar abad ke-12, melahirkan kerajaan-kerajaan bercorak Islam yang ekspansionis, seperti Samudera Pasai di Sumatera dan Demak di Jawa. Munculnya kerajaan-kerajaan tersebut, secara perlahan-lahan mengakhiri kejayaan Sriwijaya dan Majapahit, sekaligus menandai akhir dari era ini.



C.                       Kronologi

  • 101 - Penempatan Lembah Bujang yang menggunakan aksara Sanskrit Pallava membuktikan hubungan dengan India di Sungai Batu.
  • 150 - Kerajaan Salakanagara, berdasarkan Naskah Wangsakerta - Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara (yang disusun sebuah panitia dengan ketuanya Pangeran Wangsakerta) diperkirakan merupakan kerajaan paling awal yang ada di Nusantara.
  • 300 - Kerajaan-kerajaan di asia tenggara telah melakukan hubungan dagang dengan India. Hubungan dagang ini mulai intensif padaabad ke-2 M. Memperdagangkan barang-barang dalam pasaran internasional misalnya: logam mulia, perhiasan, kerajinan, wangi-wangian, obat-obatan. Dari sebelah timur Indonesia diperdagangkan kayu cendana, kapur barus, cengkeh. Hubungan dagang ini memberi pengaruh yang besar dalam masyarakat Indonesia, terutama dengan masuknya ajaran Hindu dan Budha, pengaruh lainnya terlihat pada sistem pemerintahan.
  • 300 - Telah dilakukannya hubungan pelayaran niaga yang melintasi Tiongkok. Dibuktikan dengan perjalanan dua pendeta Budha yaitu Fa Shien dan Gunavarman. Hubungan dagang ini telah lazim dilakukan, barang-barang yang diperdagangkan kemenyan, kayu cendana, hasil kerajinan.
  • 400 - Hindu dan Budha telah berkembang di Indonesia dilihat dari sejarah kerajaan-kerajaan dan peninggalan-peninggalan pada masa itu antara lain prasasticandi, patung dewa, seni ukir, barang-barang logam. Keberadaan kerajaan Tarumanagara diberitakan oleh orang Cina.
  • 603 - Kerajaan Malayu berdiri di hilir Batang Hari. Kerajaan ini merupakan konfederasi dari para pedagang-pedagang yang berasal dari pedalaman Minangkabau. Tahun 683, Malayu runtuh oleh serangan Sriwijaya.
  • 671 - Seorang pendeta Budha dari Tiongkok, bernama I-Tsing berangkat dari Kanton ke India. Ia singgah di Sriwijaya untuk belajar tata bahasa Sanskerta, kemudian ia singgah di Malayu selama dua bulan, dan baru melanjutkan perjalanannya ke India.
  • 685 - I-Tsing kembali ke Sriwijaya, disini ia tinggal selama empat tahun untuk menterjemahkan kitab suci Budha dari bahasa Sanskerta ke dalam bahasa Tionghoa.
  • 692 - Salah satu kerajaan Budha di Indonesia yaitu Sriwijaya tumbuh dan berkembang menjadi pusat perdagangan yang dikunjungi oleh pedagang ArabParsi, danTiongkok. Yang diperdagangkan antara lain tekstil, kapur barus, mutiara, rempah-rempah, emas, perak. Wilayah kekuasaannya meliputi SumateraSemenanjung Malaya,Kamboja, dan Jawa. Sriwijaya juga menguasai jalur perdagangan Selat MalakaSelat Sunda, dan Laut China Selatan. Dengan penguasaan ini, Sriwijaya mengontrol lalu lintas perdagangan antara Tiongkok dan India, sekaligus menciptakan kekayaan bagi kerajaan.
  • 922 - Dari sebuah laporan tertulis diketahui seorang musafir Tiongkok telah datang kekerajaan Kahuripan di Jawa Timur dan maharaja Jawa telah menghadiahkan pedang pendek berhulu gading berukur pada kaisar Tiongkok.
  • 932 - Restorasi kekuasaan Kerajaan Sunda. Hal ini muncul melalui Prasasti Kebon Kopi II yang bertanggal 854 Saka atau 932 Masehi.
  • 1292 - Musafir VenesiaMarco Polo singgah di bagian utara Sumatera dalam perjalanan pulangnya dari Tiongkok ke Persia melalui laut. Marco Polo berpendapat bahwaPerlak merupakan sebuah kota Islam.
  • 1292 - Raden Wijaya, atas izin Jayakatwang, membuka hutan tarik menjadi permukiman yang disebut Majapahit. Nama ini berasal dari pohon Maja yang berbuah pahit di tempat ini.
  • 1293 - Raden Wijaya memanfaatkan tentara Mongol untuk menggulingkan Jayakatwang di Kediri. Memukul mundur tentara Mongol, lalu ia naik takhta sebagai raja Majapahit pertama pada 12 November.
  • 1293 - 1478 - Kota Majapahit menjadi pusat kemaharajaan yang pengaruhnya membentang dari Sumatera ke Papua, kecuali Sunda dan Madura. Kawasan urban yang padat dihuni oleh populasi yang kosmopolitan dan menjalankan berbagai macam pekerjaan. Kitab Negarakertagama menggambarkan keluhuran budaya Majapahit dengan cita rasa yang halus dalam seni, sastra, dan ritual keagamaan.
  • 1345-1346 - Musafir MarokoIbn Battuta melewati Samudra dalam perjalanannya ke dan dari Tiongkok. Diketahui juga bahwa Samudra merupakan pelabuhan yang sangat penting, tempat kapal-kapal dagang dari India dan Tiongkok. Ibn Battuta mendapati bahwa penguasa Samudra adalah seorang pengikut Mahzab Syafi'i salah satu ajaran dalam Islam.
  • 1350-1389 - Puncak kejayaan Majapahit dibawah pimpinan raja Hayam Wuruk dan patihnya Gajah Mada. Majapahit menguasai seluruh kepulauan di asia tenggara bahkan jazirah Malaya sesuai dengan "Sumpah Palapa" yang menyatakan bahwa Gajah Mada menginginkan Nusantara bersatu.
  • 1478 Majapahit runtuh akibat serangan Demak. Kota ini berangsur-angsur ditinggalkan penduduknya, tertimbun tanah, dan menjadi hutan jati.
  • 1570 - Pajajaran, ibukota Kerajaan Hindu terakhir di pulau Jawa dihancurkan oleh Kesultanan Banten.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar