Aktivitas Kerajaan-kerajaan Hindu-Budha dalam
Penyatuan Wilayah Nusantara
A.
Integrasi
Nusantara Masa Hindu-Budha
Integrasi mengandung pengertian penyatuan unsur-unsur yang berbeda menjadi satu kedaulatan
atau keterpaduan yang utuh. Nusantara merupakan istilah yang
dipakai untuk menggambarkan wilayah kepulauan yang membentang dari Sumatra
hingga Papua. Istilah Nusantara juga mempunyai arti bahwa wilayah Indonesia
sebagai satu kesatuan. Dengan demikian, proses integrasi Nusantara adalah
proses penyatuan ras, suku bangsa, atau masyarakat yang menempati ribuan pulau
besar dan kecil di Nusantara menjadi keterpaduan yang utuh.
1.
Bentuk Integrasi Kerajaan Sriwijaya
Sriwijaya merupakan kerajaan besar yang dikenal
sebagai kerajaan maritim, pusat aktivitas perdagangan, dan pusat penyebaran
agama Buddha.
Sejak abad ke-7, Kerajaan Sriwijaya telah menguasai
jalur perdagangan dan pelayaran di Selat Malaka. Luasnya wilayah Kerajaan
Sriwijaya saat itu dapat dikatakan bahwa Kerajaan Sriwijaya merupakan negara
nasional pertama di Nusantara.
Letak Kerajaan Sriwijaya yang strategis dalam jalur
lalu lintas perdagangan internasional, mendorong kerajaan ini mengandalkan
sektor perdagangan dalam kehidupan ekonominya.
2.
Bentuk Integrasi Kerajaan Singosari
dan Majapahit di Nusantara
Singosari dan Majapahit merupakan dua kerajaan yang
terletak di pulau Jawa yang mempunyai cita-cita untuk mempersatukan Nusantara.
Kertanegara seorang Raja Singosari (1268-1292) yang
mencetuskan ide untuk mempersatukan Nusantara sebagai satu kesatuan
geo-politik.
Sehubungan dengan gagasan persatuan Nusantara,
Kertanegara melaksanakan kebijakan-kebijakan politik antara lain sebagai
berikut.
1) Melaksanakan Ekspedisi Pamalayu
(1275 dan 1286 M),
2) Menggalang persaudaraan dengan Kerajaan
Campa, dan
3) Menguasai Bali (1284 M), Jawa Barat (1298 M),
serta Pahang dan Tanjung Pura
3.
Perjuangan
Mempersatukan Nusantara pada Masa Kerajaan Majapahit
Upaya mempersatukan Nusantara pada masa Kerajaan
Majapahit tidak dapat dilepaskan dari tokoh Gajah Mada. Keberhasilan Gajah Mada
memimpin pasukan dalam menumpas berbagai pemberontakan, menyebabkan dirinya
diberi kepercayaan sebagai Mahapatih Kerajaan Majapahit. Gajah Mada mengucapkan
sumpah yang dikenal denganSumpah Palapa.
Dalam upaya mewujudkan cita-citanya itu Mahapatih
Gajah Mada membangun armada laut yang besar yang dipimpin oleh Laksamana Nala.
Mahapatih berhasil mewujudkan sumpahnya.
Dengan keberhasilan ini maka wilayah Nusantara
berhasil dipersatukan secara politik di bawah Majapahit.
B.
Sejarah Nusantara pada Era
Kerajaan
Hindu-Buddha
Indonesia mulai berkembang pada zaman kerajaan Hindu-Buddha berkat hubungan dagang dengan negara-negara tetangga maupun yang
lebih jauh seperti India, Tiongkok, dan wilayah Timur Tengah. Agama Hindu masuk ke Indonesia diperkirakan pada
awal tarikh Masehi, dibawa oleh para musafir dari India antara lain: Maha Resi
Agastya, yang di Jawa terkenal dengan sebutan Batara Guru atau Dwipayana
dan juga para musafir dari Tiongkok yakni musafir Budha Pahyien.
Pada abad ke-4 di Jawa Barat terdapat
kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha, yaitu kerajaan Tarumanagara yang dilanjutkan dengan Kerajaan
Sunda sampai abad
ke-16.
Pada masa ini pula muncul dua kerajaan besar,
yakni Sriwijaya dan Majapahit. Pada masa abad ke-7 hingga abad ke-14, kerajaan BuddhaSriwijaya berkembang pesat di Sumatra. Penjelajah
Tiongkok I-Tsing mengunjungi ibukotanya Palembang sekitar tahun 670. Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya
menguasai daerah sejauh Jawa Tengah dan Kamboja. Abad ke-14 juga menjadi saksi bangkitnya sebuah
kerajaanHindu di Jawa Timur, Majapahit. Patih Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364, Gajah
Mada, berhasil memperoleh kekuasaan atas wilayah
yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia beserta hampir seluruh Semenanjung
Melayu. Warisan dari masa Gajah Mada termasuk kodifikasi hukum dan pembentukan
kebudayaan Jawa, seperti yang terlihat dalam wiracarita Ramayana.
Masuknya ajaran Islam pada sekitar abad ke-12, melahirkan kerajaan-kerajaan bercorak Islam yang
ekspansionis, seperti Samudera Pasai di Sumatera dan Demak di Jawa. Munculnya kerajaan-kerajaan tersebut,
secara perlahan-lahan mengakhiri kejayaan Sriwijaya dan Majapahit, sekaligus
menandai akhir dari era ini.
C.
Kronologi
- 101 -
Penempatan Lembah Bujang yang menggunakan aksara Sanskrit Pallava
membuktikan hubungan dengan India di Sungai Batu.
- 150 - Kerajaan Salakanagara,
berdasarkan Naskah Wangsakerta - Pustaka Rajyarajya i Bhumi
Nusantara (yang disusun sebuah panitia dengan ketuanya Pangeran
Wangsakerta) diperkirakan merupakan kerajaan paling awal yang ada di
Nusantara.
- 300 -
Kerajaan-kerajaan di asia tenggara telah melakukan hubungan dagang dengan
India. Hubungan dagang ini mulai intensif padaabad ke-2 M.
Memperdagangkan barang-barang dalam pasaran internasional misalnya: logam
mulia, perhiasan, kerajinan, wangi-wangian, obat-obatan. Dari sebelah
timur Indonesia diperdagangkan kayu cendana, kapur barus, cengkeh.
Hubungan dagang ini memberi pengaruh yang besar dalam masyarakat
Indonesia, terutama dengan masuknya ajaran Hindu dan Budha, pengaruh lainnya terlihat pada sistem
pemerintahan.
- 300 -
Telah dilakukannya hubungan pelayaran niaga yang melintasi Tiongkok.
Dibuktikan dengan perjalanan dua pendeta Budha yaitu Fa
Shien dan Gunavarman.
Hubungan dagang ini telah lazim dilakukan, barang-barang yang
diperdagangkan kemenyan, kayu cendana, hasil kerajinan.
- 400 -
Hindu dan Budha telah berkembang di Indonesia dilihat dari sejarah
kerajaan-kerajaan dan peninggalan-peninggalan pada masa itu antara
lain prasasti, candi, patung dewa, seni ukir, barang-barang logam.
Keberadaan kerajaan Tarumanagara diberitakan oleh orang Cina.
- 603 - Kerajaan Malayu berdiri
di hilir Batang Hari. Kerajaan
ini merupakan konfederasi dari para pedagang-pedagang yang berasal dari
pedalaman Minangkabau. Tahun
683, Malayu runtuh oleh serangan Sriwijaya.
- 671 -
Seorang pendeta Budha dari Tiongkok, bernama I-Tsing berangkat
dari Kanton ke India. Ia singgah di Sriwijaya untuk
belajar tata bahasa Sanskerta, kemudian
ia singgah di Malayu selama dua bulan, dan baru melanjutkan perjalanannya
ke India.
- 685 -
I-Tsing kembali ke Sriwijaya, disini ia tinggal selama empat tahun untuk
menterjemahkan kitab suci Budha dari bahasa
Sanskerta ke dalam bahasa Tionghoa.
- 692 -
Salah satu kerajaan Budha di Indonesia yaitu Sriwijaya tumbuh dan berkembang menjadi pusat
perdagangan yang dikunjungi oleh pedagang Arab, Parsi, danTiongkok.
Yang diperdagangkan antara lain tekstil, kapur barus, mutiara,
rempah-rempah, emas, perak. Wilayah kekuasaannya meliputi Sumatera, Semenanjung Malaya,Kamboja, dan Jawa. Sriwijaya juga menguasai jalur perdagangan Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut China Selatan.
Dengan penguasaan ini, Sriwijaya mengontrol lalu lintas perdagangan
antara Tiongkok dan India, sekaligus
menciptakan kekayaan bagi kerajaan.
- 922 -
Dari sebuah laporan tertulis diketahui seorang musafir Tiongkok telah
datang kekerajaan Kahuripan di Jawa Timur dan maharaja Jawa telah
menghadiahkan pedang pendek berhulu gading berukur pada kaisar Tiongkok.
- 932 -
Restorasi kekuasaan Kerajaan Sunda. Hal ini muncul melalui Prasasti Kebon Kopi II yang bertanggal 854 Saka atau
932 Masehi.
- 1292 -
Musafir Venesia, Marco Polo singgah
di bagian utara Sumatera dalam perjalanan pulangnya dari Tiongkok ke Persia melalui
laut. Marco Polo berpendapat bahwaPerlak merupakan
sebuah kota Islam.
- 1292 - Raden Wijaya, atas izin Jayakatwang, membuka hutan tarik menjadi permukiman yang
disebut Majapahit. Nama ini berasal dari pohon Maja yang berbuah pahit di
tempat ini.
- 1293 -
Raden Wijaya memanfaatkan tentara Mongol untuk
menggulingkan Jayakatwang di Kediri. Memukul mundur tentara Mongol, lalu
ia naik takhta sebagai raja Majapahit pertama pada 12 November.
- 1293 - 1478 -
Kota Majapahit menjadi pusat kemaharajaan yang pengaruhnya membentang dari
Sumatera ke Papua, kecuali Sunda dan Madura.
Kawasan urban yang padat dihuni oleh populasi yang kosmopolitan dan
menjalankan berbagai macam pekerjaan. Kitab Negarakertagama menggambarkan
keluhuran budaya Majapahit dengan cita rasa yang halus dalam seni, sastra,
dan ritual keagamaan.
- 1345-1346 -
Musafir Maroko, Ibn Battuta melewati Samudra dalam perjalanannya ke
dan dari Tiongkok. Diketahui juga bahwa Samudra merupakan pelabuhan yang
sangat penting, tempat kapal-kapal dagang dari India dan Tiongkok. Ibn
Battuta mendapati bahwa penguasa Samudra adalah seorang pengikut Mahzab Syafi'i salah
satu ajaran dalam Islam.
- 1350-1389 -
Puncak kejayaan Majapahit dibawah pimpinan
raja Hayam Wuruk dan
patihnya Gajah
Mada. Majapahit menguasai seluruh
kepulauan di asia tenggara bahkan jazirah Malaya sesuai dengan "Sumpah Palapa" yang menyatakan bahwa Gajah Mada
menginginkan Nusantara bersatu.
- 1478 Majapahit
runtuh akibat serangan Demak. Kota ini berangsur-angsur ditinggalkan
penduduknya, tertimbun tanah, dan menjadi hutan jati.
- 1570 - Pajajaran, ibukota Kerajaan Hindu terakhir di pulau Jawa dihancurkan oleh Kesultanan Banten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar