Minggu, 11 Juni 2017

Peran Masyarakat Kewarganegaraan

PERAN MASYARAKAT KEWARGANEGARAAN

A. Pentingnya Sistem Politik dalam Masyarakat
Masyarakat kewarganegaraan adalah masyarakat yang sadar politik atau masyarakat yang keikutsertaan hidup bernegara menjadi penting dalam kehidupannya sebagai warga Negara. Perlu diingat bahwa tugas-tugas Negara bersifat menyeluruh dan kompleks, sehingga tanpa dukungan positif dari seluruh warga Negara atau masyarakat, tugas-tugas Negara akan banyak yangterbengkalai.

Masyarakat politik yang terdiri dari elite politik dan massa politik serta menjadi peserta rutin dalam kompetisi politik harus dibangun sebagai komponen masyarakat yang memmpunyai etika politikdalamdemokrasi.

Mereka harus disadarkan bahwa demokrasi bukan hanya kompetisi bebas dengan menggunakan partai-partai untuk merebut jabatan pemerintahan, tetapi demokrasi juga adalah menghormati harkat martabat hidup manusia dan membangun system politik, ekonomi, dan sosial yang berdikari.




Ciri-cirimasyarakatpolitikantaralain:
  • Dengan sadar dan sukarela menggunakan hak pilihnya dalam pemilu terutama hak pilih aktif.
  • Bersifat kritis terhadap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dengan sikap : Menerima sebagaimana adanya, Menolak dengan alas an tertentu, dan Ada yang suka diam tanpa memberikan reaksi apa-apa
  • Memiliki komitmen kuat terhadap partai politik yang menjadi pilihannya
  • Dalam penyelesaiannya suatu masalah lebih suka dengan cara dialog atau musyawarah 
PartisipasiPolitik

Partisipasi politik adalah kegiatan warganegara yang bertujuan untuk mempengaruhi pengambilankeputusanpolitik.

PendorongPartisipasiPolitik

a.      Pendidikan Politik
Pendidikan Politik sebenarnya dimaksudkan untuk mewujudkan atau setidaknya menyiapkan calon  penerus kader – kader yang dapat diandalkan dikemudian hari untuk memenuhi harapan masyarakat luas, dalam arti yang benar – benar memahami semangat  yang terkandung dalam perjuangan sebagai kader bangsa.
b.      Kesadaran Politik
Kesadaran poltik rakyat tidak hanya dapat diukur dari tingkat partisipasinya dalam pemilu, melainkan juga sejauhmana mereka aktif dalam mengawasi dan mengoreksi kebijakan atau perilaku pemerintah dalam mengambil kebijakan dan melaksanakan kebijakan tersebut, inilah yang lazim disebut gerakan ekstraparlementer ( gerakan turun ke jalan ).

c. Budaya Politik
Budaya politik merupakan perwujudan nilai – nilai politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat, bangsa dan negara yang diyakini sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan – kegiatan politik.
d. Sosialisasi Politik
Usaha untuk memasyarakatkan partisipasi politik kepada seluruh warga masyarakat agar memiliki kesadaran politik terutama akan hak dan kewajibanya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
  
KegiatanPartisipasiPolitik
  1. Kegiatan Pemilihan – yaitu kegiatan pemberian suara dalam pemilihan umum, mencari dana partai, menjadi tim sukses, mencari dukungan bagi calon legislatif atau eksekutif, atau tindakan lain yang berusaha mempengaruhi hasil pemilu; 
  2. Lobby – yaitu upaya perorangan atau kelompok menghubungi pimpinan politik dengan maksud mempengaruhi keputusan mereka tentang suatu isu; 
  3. Kegiatan Organisasi – yaitu partisipasi individu ke dalam organisasi, baik selaku anggota maupun pemimpinnya, guna mempengaruhi pengambilan keputusan oleh pemerintah; 
  4. Contacting – yaitu upaya individu atau kelompok dalam membangun jaringan dengan pejabat-pejabat pemerintah guna mempengaruhi keputusan mereka, dan 
  5. Tindakan Kekerasan (violence) – yaitu tindakan individu atau kelompok guna mempengaruhi keputusan pemerintah dengan cara menciptakan kerugian fisik manusia atau harta benda, termasuk di sini adalah huru-hara, teror, kudeta, pembutuhan politik (assassination), revolusi dan pemberontakan.


B. Peran Masyarakat Kewarganegaraan
Partisipasi politik merupakan unsur yang penting dalam demokrasi, termasuk demokrasi Pancasila. Hal itu disebabkan semua hasil keputusan dari demokrasi merupakan kehendak dan aspirasi dari rakyat. Oleh karena itu, partisipasi rakyat sangat menentukan keputusan politik. Partisipasi politik dari rakyat akan memengaruhi kehidupan kenegaraan. Partisipasi politik merupakan keikutsertaan rakyat dalam menentukan segala keputusan yang menyangkut dan memengaruhi kehidupannyadibidangpolitik.

Partisipasi politik rakyat menunjukkan partisipasi yang berbeda-beda. Ada rakyat yang terlibat
aktif, misalnya menjabat menjadi pejabat publik (pemerintah/birokrasi). Namun, ada juga rakyat yang tidak aktif dalam berpartisipasi, seperti tidak memilih dalam pemilu (golput). Perbedaan partisipasi politik rakyat tersebut disebabkan beberapa faktor.

Faktor-faktor yang memengaruhi partisipasi politik adalah sebagai berikut.
1.      Kesadaran politik, yaitu kesadaran terhadap hak dan kewajibannya sebagai warga negara.
2.      Kepercayaan politik, yaitu sikap dan rasa percaya rakyat terhadap pemerintahannya.

Berdasarkan kedua faktor di atas, bentuk partisipasi politik ada empat macam, yaitu sebagai berikut.
1.      Partisipasi politik aktif merupakan partisipasi seseorang yang mempunyai kesadaran dan kepercayaan politik yang tinggi.
2.      Partisipasi politik apatis merupakan partisipasi seseorang yang mempunyai kesadaran dan kepercayaan politik yang rendah.
3.      Partisipasi politik pasif merupakan partisipasi seseorang yang mempunyai kesadaran politik rendah, sedangkan kepercayaan politiknya tinggi.
4.      Partisipasi politik militan radikal merupakan partisipasi seseorang yang memiliki kesadaran politik tinggi, sedangkan kepercayaan politiknya rendah.
Jadi, jika kita ingin mencapai partisipasi politik yang aktif maka rakyat perlu menumbuhkan kesadaran politik dan kepercayaan politik yang tinggi dan positif. Partisipasi politik yang aktif akan meningkatkan persatuan dan kesatuan seluruh warga negara dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara.
Ciri masyarakat politik
Pada umumnya masyarakat politik adalah masyarakat yang mengembangkan Partipasi politik terhadap sistem politik negaranya dan sangat di pengaruhi oleh;
1.    Pendidikan politik warga negaranya
2.    Kesadaran Politik warga negaranya
3.    Budaya Politik yang berkembang di masyarakat
4.    Dan cara sosialisasi politik masyarakatnya
Menunjukkan perilaku politik yang sesuai aturan     
Sebelum membahas perilaku politik yang sesuai aturan, maka terlebih dahulu kita pelajari mengenai bentuk-bentuk partisipasi politik yang terjadi di berbagai negara yang dapat dibedakan dalam kegiatan politik yang berbentuk konvensional dan non konvensional, termasuk yang mungkin legal (seperti petisi) maupun illegal (cara kekerasan atau revolusi). Bentuk-bentuk dan frekuensi partisipasi politik dapat dipakai sebagai ukuran untuk menilai stabilitas sistem politik, integritas kehidupan politik, kepuasan atau ketidakpuasan warga negara. Berikut ini adalah bentuk-bentuk partisipasi menurut Almond.
Kegiatan politik yang berbentuk konvensional dan non konvensional ada beberapa hal yang menunjukkan perilaku politik yang sesuai aturan dan yang tidak sesuai aturan; Yang sesuai aturan seperti ( Pemberian suara/Voting, Diskusi Politik, Kegiatan Kampanye, Pengajuan Petisi, Berdemonstrasi), dan kegiatan politik yang tidak sesuai aturan seperti ( Tindak kekerasan politik terhadap harta benda perusakan, pemboman, pembakaran, Tindak kekerasan politik terhadap manusia: penculikan, pembunuhan)
Contoh peran serta dalam sistem politik
Cara-cara yang umum yang dilakukan untuk menyampaikan aspirasi atau peran serta dalam melakukan partisipasi politik adalah:
1.    Memberikan suara dalam pemilu
2.    Terlibat dalam kampanye
3.    Diskusi Politik
4.    Komunikasi individual dengan pejabat politik / administratif

5.    Demonstrasi. Dll

Tidak ada komentar:

Posting Komentar