Kamis, 15 Juni 2017

Integrasi Nasional dan Karakter Bangsa

Strategi dan Implementasi Pendidikan Karakter dalam Keluarga
Posted By: Redaksion: June 4, 2015 3:10 pmIn: UnigresNo Comments
MANDIRI NEWS | Pendidikan karakter pada anak dalam keluarga berhasil dengan baik, selain melalui pola asuh yang tepat dan keteladanan, maka orang tua juga harus memiliki strategi pendidikan karakter yang tepat pula.
A. Cara-cara
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan para orang tua yaitu :
  1. Sering seringlah mengungkapkan cinta dan kasih sayang. Misalnya dengan pelukan lembut, motivasi, persetujuan, dan senyuman untuk anak anda.
  2. Jadilah pendengar yang baik, ketika anak mengungkapkan apapun kepada Anda. Ciptakan suasana yang memungkinkan anak berbicara dengan Anda ketika mereka mengalami masalah baik besar maupun kecil.
  3. Ciptakan suasana yang membuat anak merasa aman.Ini bisa dilakukan dengan menghormati privasi anak. Usahakan menghindari pertengkaran didepan anak Anda. Tunjukkan pada mereka bahwa mereka bisa mendiskusikan perbedaan dari masing-masing secara baik.
  4. Ajari anak aturan dan batasan. Misalnya batas waktu tidur dan jam malam, sehingga mereka belajar bahwa mereka memiliki keterbatasan. Walau terkadang mereka tidak menyukainya naluri mereka tahu bahwa orang tuanya memperhatikan dan mengasihi.
  5. Berikan tanggung jawab dengan memberi anak pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan, dan imbalannya , mereka berhak atas penghargaan tertentu. Namun bila tidak melaksanakan tanggung jawab, maka penghargaan itu dibatalkan.
  6. Ajarkan mereka mengenai benar dan salah.Jika seorang muslim, pastikan mereka tahu konsep konsep kebenaran sebagaimana yang tertuang dalam kitab suci Al Qur’an.
  7. Jangan membandingkan anak anda dengan orang lain, terutama dengan saudaranya sendiri. Mereka akan kecewa dan rendah diri, dan mereka akan merasa TIDAK pernah bisa cukup baik dihadapan Anda, ingat setiap anak bahkan setiap manusia adalah individu yang unik.
  8. Ajarkan anak Anda bahwa setiap orang adalah berbeda, dan mereka tidak harus seperti orang lain. Melainkan menjadi dirinya sendiri.dan jangan terobsesi untuk mewariskan kepribadian anda kepada diri anak anda.
  9. Ketika anak anda melakukan sesuatu yang bisa menimbulkan kebencian atau berbahaya, katakan padanya bahwa hal seperti itu tidak akan dapat diterima, dan sarankan alternatif lain. Hindari pernyataan yang bersifat mengumpat, atau menyumpahi.
Menurut Edy Waluyo (2007), pendidikan karakter terhadap anak hendaknya menjadikankan mereka terbiasa untuk berperilaku baik, sehingga ketika seorang anak tidak melakukan kebiasaan baik itu, yang bersangkutan merasa bersalah. Dengan demikian , kebiasaan baik sudah menjadi semacam instink, yang secara otomatis akan membuat seorang anak merasa kurang nyaman bila tidak melakukan kebiasaan baik itu.
B. Strategi Implementasi Pendidikan Karakter
Adapun Strategi Implementasi Pendidikan Karakter Yang Bisa dilakukan Antara lain Adalah :
  1. Ciptakan suasana penuh dengan kasih sayang , mau menerima anak sebagaimana adanya, dan menghargai potensi yang dimiliki mereka.
  2. Berikan pengertian betapa pentingnya ” cinta ” dalam melakukan sesuatu, dan tanamkan pula bahwa Melakukan sesuatu itu tidak semata mata karena prinsip timbal balik. Tekankan nilai nilai agama yang menjunjung tinggi cinta dan pengorbanan.
  3. Ajak anak merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain . Bantu anak kita berbuat sesuai dengan harapan harapan kita, tidak semata karena ingin dapat pujian atau menghindari hukuman.
  4. Ingatkan pentingnya rasa sayang antar anggota keluarga dan perluas rasa sayang, yakni terhadap sesama. Berikan contoh perilaku dalam hal menolong dan peduli pada orang lain.
  5. Gunakan metode pembiasaan yaitu mengajak anak melakukan kegiatan sehari hari sesuai dengan yang kita programkan, sehingga kegiatan tersebut melekat pada diri anak menjadi kebiasaan hidup mereka se hari hari. Misalnya kebiasaan menolong teman yang kesusahan, menjenguk orang sakit, dan lain sebagainya.
  6. Kurangi jumlah mata pelajaran berbasis kognitif, dalam kurikulum kurikulum pendidikan intelektual (kognitif), yang berlebihan justru akan memicu pada ketidakseimbangan serta menghambat aspek aspek perkembangan anak.
C. Strategi Dalam Pendidikan Keluarga Untuk Membentuk Karakter Anak
1. Strategi Keteladanan orang dewasa di rumah tangga
Berbagai sifat terpuji seperti jujur, amanah, terpercaya,tanggung jawab, penghormatan, integritas, empaty dan sebagainya, harus terus dicontohkan dalam kehidupan sehari hari bersama anak anak.
2. Strategi Pembiasaan.
Pembiasaan berperilaku yang baik, dan adab sopan santun adalah bagian terpenting dalam pendidikan keluarga, oleh sebab itusetiap anggota keluarga terutama yang sudah dewasa harus harus sudah terbiasa dengan dengan perilakuyang positif.
3. Strategi Pengajaran.
Memberikan petunjuk kepada anak mengenai sesuatu yang baik, yang harus dihayati dan diamalkan dalam perilaku sehari hari , serta menunjukkan sesuatu yang tidak baik, atau tidak benar yang harus di jauhi. Informasi dan nasehat perlu diberikan secara terus menerus kepada anak.
D. Hambatan Implementasi Pendidikan Karakter dalam Keluarga.
Era globalisasi yang sangat pesat ini, membawa tantangan yang serius bagi dunia pendidikan, tak terkecuali pendidikan anak di dalam keluarga. Globalisasi menyebabkan liberalism moral, pemikiran dan perilaku yang merontokkan norma dan etika yang selama ini dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia. Desakralisasi moral menjadi realitas yang tidak bisa dihindari, Konservatisme dan liberalisme dijadikan musuh besar oleh globalisasi. Hal ini yang harus menjadi tanggung jawab Semua komponen bangsa untuk mengembalikan nilai nilai luhur yang relevan dengan dunia modern yang serba instan, liberal, dan sekuler.
Menurut Arvan Pradiansyah, di abad 21 ini ada empat hal yang tidak berubah dan perlu kita cermati. Yaitu perubahan itu sendiri, Hukum Alam dan hukum win win solution ( sama sama menang), Pilihan ( strategi, taktik,proses bisnis), dan Karakter.
Adapun Dampak Hambatan Implementasipendidikan karakter di Keluarga yaitu :
  1. Pengaruh Negatif Televisi.
Televisi sudah menjadi kebutuhan utama keluarga, anak anak  menjadikan   televise sebagai menu utama kegiatan sehari-hari, apalagi ketika libur sekolah. Akhirnya pengaruh televisi menghujam kuat pada diri anak.
Pihak program televise yang bersifat edukatif jumlahnya sangat terbatas dan Kebanyakan yang ditampilkan adalah program rekreatif dan refreshing, yang cenderung menampilkan pronografi  dan kekerasan. Hal ini tentu membahayakan bagi perkembangan katrakter anak anak, sebab secara pshikologis mereka masih dalam tahap imitasi, meniru sesuatu yang dilihat, direkam dan di dengar. Sehingga dengan mudah mereka menjadikan tontonan sebagai tuntunan.
Anak anak lebih peraya pada televisi dari pada guru,  oang tua dan masyarakat. Ketika jumlah anak semacam ini semakin banyak, mereka akan menciptakan lingkungan pergaulan yang kondusif bagi tumbuhnya budaya pop yang ditampilkan di televisi.  Ucapan, cara berpakaian, dan sikap yang ditunjukkan akan berbeda dengan akar budaya lokal, yang selama ini menjadi panutan masyarakat.
  1. Pergaulan Bebas.
Pergaulan remaja sekarang ini sangat memprihatinkan, mereka berkumpul  membentuk grup grup yang sehati dan sepenadpat dengan dirinya, untuk beraktualisasi dan menemukan satu hati dalam berekspresi.  Dalam ilmu psikhologi sosial, ketika seseorang berkumpul bersama dengan yang lain, ekspresi yang ditampilkan tidak mesti mencerminkan apa yang ada di batinnya. Kadang karena ikut arus atau kebersamaan saja.
Perilaku kelompok sangat cepat menyebar, dengan gerakan reflek.  Mereka merspon  stimulus dengan cepat dan massif, tanpa mempertimbangkan resiko yang akan terjadi. Perilaku sosial yang sulit di cegah membutuhkan kekuatan otoritatif , seperti aparat kepolisisan dan sejenisnya.
Disinilah kaum agamawan dan aktivis berperan untuk merancang program besar dalam menciptakan lingkungan sosial , khususnya pergaulan yang baik, yang bernilai pengetahuan, moral, spiritual, dan berdimensi sosial budaya yang bermanfaat bagi perkembangan katrakter , kepribadian, dan cita cita .
Internet saat ini menjadi kebutuhan utama para   para kaum professional, tidak terkecuali para pelajar dan anak anak kita memanfaatkan teknologi canggih tersebut. Dengan internet seseorang bisa mengakses seluruh informasi yang ada di dunia, dengan menguasai bahasa asing seseorang akan melihat dunia tanpa batas. Namun setiap kemajuan atau tehnologi terdapat dua sisi, disamping kita mengembil manfaat nya , kita juga akan merasakan dampak buruk nya. Khususnya anak anak kita yang masih labil.  Karena lewat internet anak anak bisa mengakses tidak hanya pengetahuan yang baik dan berguna,  tapi juga pornografi, kekerasan, paham sex bebas, dan  contoh contoh buruk dari tingka laku dan sikap yang tidak menjunjung tinggi etika dan kesopanan menurut adat ketimuran, yang selama ini kita anut.  Untuk melarang anak anak tidak memakai internet di jaman ini tidaklah mungkin. Karena kehidupan sosial mereka aka terganggu, dan tugas tugas sekolah atau kuliah kebanyakan juga lewat internet.
  1. Kafe dan Tempat Karaoke
Menjamurnya Kafe dan tempat karaoke di dunia modern seperti sekarang ini adalah  sudah biasa. Masalah nya di café  mereka tidak hanya menyediakan makanan dan minuman saja. Café didesain untuk tempat hiburan, dengan berbagai minuman keras, obat terlarang, music yang keras dan gadis gadis cantik yang menggoda. Sedangkan tempat karaoke, meskipun di beri lebel karaoke keluarga, kadang juga masih ada yang menyediakan barang barang haram dan gadis cantik menggoda. Kalau anak anak kita sering datang ke tempat tersebut, banyak kemungkinan mereka akan ikut teman nya minum atau memakai obat terlarang , meskipun di rumah sudah kita bekali pengetahuan tentang  bahayanya dua hal tersebut.
  1. Tempat Wisata
Tempat tempat wisata khususnya pantai, banyak menjadi  pilihan dalam melewatkan hari istirahat atau kepenatan kerja. Karena di pantai banyak turis berpakaian minim, kadang banyak juga gadis gadis kita sendiri, berpakaian minim bila ke pantai. Turis asing menajarkan pada generasi muda kita bahwa kebebasan seksual adalah kenikmatan dunia yang harus dirasakan. Mereka menjadikan kehidupan dunia seperti surga, dengan memenuhi Semua keinginan tanpa dibatasi oleh moral maupun agama.
E. Solusi Untuk Menghadapi Hambatan Implementasi Pendidikan  Karakter
  1. menyeleksi program pogram televisi yang baik, dan senantiasa mengawasi dan membimbing anak ketika menonton televisi. Peran orang tua sangat besar dalam hal ini, dan pemerintah harus membantu para orang tua dengan membuat dan menerapkan regulasi untuk menyeleksi tayangan televisi. Jika ada yang melanggar pemerintah harus member sangsi yang tegas, monitoring dari pemerintah, akan membantu menjaga generasi muda dari pengaruh yang jauh dari nilai luhur bangsa.
  2. Kaum agamawan, dan aktivis, pendidik dan tokoh masyarakat, berperan dalam merancang program besar dalam menciptakan lingkungan sosial, khususnya pergaulan yang bernilai pengetahuan, moral, spiritual, dan berdimensi sosial budaya yang berkarakter.
  3. Membekali mereka pemahaman holistik dan komprehensif untuk selektif dalam membuka situs dan menekan pemerintah untuk menutup situs porno yang merusak moralitas generasi masa depan bangsa. Demikian juga lembaga pendidikan, lembaga kursus, dan warnet,  yang menyediakan layanan Hot spot area, untuk menutup situs porno dan kekerasan, dan menyiapkan situs pendidikan dalam dan luar negeri yang bermanfaat  untuk menambah wawasan.
  4. Dalam rangka membendung dampak negatif café dan tempat karaoke, yang palng berperan dan ditunggu masyarakat adalah pemerintah. Pengawasan, pembinaan bahkan penutupan wewenang nya ada di pemerintah .
  5. Mendesain tempat wisata yang baik, yang tetap menghargai nilai etika dan moral yang bersumber pada agama dan budaya.
  6. Pendidikan karakter harus terus di galakkan di Keluarga, sekolah , masyarakat, dunia usaha, pemerintahan dan sebagainya, sambil menunggu tindakan pemerintah dalam menjaga moralitas dan jiwa anak

Kutipan : Dra. Hj Siti Bariroh. M, Pd Wakil Rektor 1 Unigres

Tidak ada komentar:

Posting Komentar