Strategi
dan Implementasi Pendidikan Karakter dalam Keluarga
MANDIRI
NEWS | Pendidikan karakter pada anak
dalam keluarga berhasil dengan baik, selain melalui pola asuh yang tepat dan
keteladanan, maka orang tua juga harus memiliki strategi pendidikan karakter
yang tepat pula.
A.
Cara-cara
Ada
beberapa cara yang bisa dilakukan para orang tua yaitu :
- Sering seringlah
mengungkapkan cinta dan kasih sayang. Misalnya dengan pelukan lembut,
motivasi, persetujuan, dan senyuman untuk anak anda.
- Jadilah pendengar
yang baik, ketika anak mengungkapkan apapun kepada Anda. Ciptakan suasana
yang memungkinkan anak berbicara dengan Anda ketika mereka mengalami
masalah baik besar maupun kecil.
- Ciptakan suasana
yang membuat anak merasa aman.Ini bisa dilakukan dengan menghormati
privasi anak. Usahakan menghindari pertengkaran didepan anak Anda.
Tunjukkan pada mereka bahwa mereka bisa mendiskusikan perbedaan dari
masing-masing secara baik.
- Ajari anak aturan
dan batasan. Misalnya batas waktu tidur dan jam malam, sehingga mereka
belajar bahwa mereka memiliki keterbatasan. Walau terkadang mereka tidak
menyukainya naluri mereka tahu bahwa orang tuanya memperhatikan dan
mengasihi.
- Berikan tanggung
jawab dengan memberi anak pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan, dan
imbalannya , mereka berhak atas penghargaan tertentu. Namun bila tidak
melaksanakan tanggung jawab, maka penghargaan itu dibatalkan.
- Ajarkan mereka
mengenai benar dan salah.Jika seorang muslim, pastikan mereka tahu konsep
konsep kebenaran sebagaimana yang tertuang dalam kitab suci Al Qur’an.
- Jangan
membandingkan anak anda dengan orang lain, terutama dengan saudaranya
sendiri. Mereka akan kecewa dan rendah diri, dan mereka akan merasa TIDAK
pernah bisa cukup baik dihadapan Anda, ingat setiap anak bahkan setiap manusia
adalah individu yang unik.
- Ajarkan anak Anda
bahwa setiap orang adalah berbeda, dan mereka tidak harus seperti orang
lain. Melainkan menjadi dirinya sendiri.dan jangan terobsesi untuk
mewariskan kepribadian anda kepada diri anak anda.
- Ketika anak anda
melakukan sesuatu yang bisa menimbulkan kebencian atau berbahaya, katakan
padanya bahwa hal seperti itu tidak akan dapat diterima, dan sarankan
alternatif lain. Hindari pernyataan yang bersifat mengumpat, atau
menyumpahi.
Menurut
Edy Waluyo (2007), pendidikan karakter terhadap anak hendaknya menjadikankan
mereka terbiasa untuk berperilaku baik, sehingga ketika seorang anak tidak
melakukan kebiasaan baik itu, yang bersangkutan merasa bersalah. Dengan
demikian , kebiasaan baik sudah menjadi semacam instink, yang secara otomatis
akan membuat seorang anak merasa kurang nyaman bila tidak melakukan kebiasaan
baik itu.
B.
Strategi Implementasi Pendidikan Karakter
Adapun
Strategi Implementasi Pendidikan Karakter Yang Bisa dilakukan Antara lain
Adalah :
- Ciptakan suasana
penuh dengan kasih sayang , mau menerima anak sebagaimana adanya, dan
menghargai potensi yang dimiliki mereka.
- Berikan pengertian
betapa pentingnya ” cinta ” dalam melakukan sesuatu, dan tanamkan pula
bahwa Melakukan sesuatu itu tidak semata mata karena prinsip timbal balik.
Tekankan nilai nilai agama yang menjunjung tinggi cinta dan pengorbanan.
- Ajak anak
merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain . Bantu anak kita berbuat
sesuai dengan harapan harapan kita, tidak semata karena ingin dapat pujian
atau menghindari hukuman.
- Ingatkan
pentingnya rasa sayang antar anggota keluarga dan perluas rasa sayang,
yakni terhadap sesama. Berikan contoh perilaku dalam hal menolong dan
peduli pada orang lain.
- Gunakan metode
pembiasaan yaitu mengajak anak melakukan kegiatan sehari hari sesuai
dengan yang kita programkan, sehingga kegiatan tersebut melekat pada diri
anak menjadi kebiasaan hidup mereka se hari hari. Misalnya kebiasaan
menolong teman yang kesusahan, menjenguk orang sakit, dan lain sebagainya.
- Kurangi jumlah
mata pelajaran berbasis kognitif, dalam kurikulum kurikulum pendidikan
intelektual (kognitif), yang berlebihan justru akan memicu pada
ketidakseimbangan serta menghambat aspek aspek perkembangan anak.
C.
Strategi Dalam Pendidikan Keluarga Untuk Membentuk Karakter Anak
1.
Strategi Keteladanan orang dewasa di rumah tangga
Berbagai
sifat terpuji seperti jujur, amanah, terpercaya,tanggung jawab, penghormatan,
integritas, empaty dan sebagainya, harus terus dicontohkan dalam kehidupan
sehari hari bersama anak anak.
2.
Strategi Pembiasaan.
Pembiasaan
berperilaku yang baik, dan adab sopan santun adalah bagian terpenting dalam
pendidikan keluarga, oleh sebab itusetiap anggota keluarga terutama yang sudah
dewasa harus harus sudah terbiasa dengan dengan perilakuyang positif.
3.
Strategi Pengajaran.
Memberikan
petunjuk kepada anak mengenai sesuatu yang baik, yang harus dihayati dan
diamalkan dalam perilaku sehari hari , serta menunjukkan sesuatu yang tidak
baik, atau tidak benar yang harus di jauhi. Informasi dan nasehat perlu
diberikan secara terus menerus kepada anak.
D.
Hambatan Implementasi Pendidikan Karakter dalam Keluarga.
Era
globalisasi yang sangat pesat ini, membawa tantangan yang serius bagi dunia
pendidikan, tak terkecuali pendidikan anak di dalam keluarga. Globalisasi
menyebabkan liberalism moral, pemikiran dan perilaku yang merontokkan norma dan
etika yang selama ini dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia. Desakralisasi
moral menjadi realitas yang tidak bisa dihindari, Konservatisme dan liberalisme
dijadikan musuh besar oleh globalisasi. Hal ini yang harus menjadi tanggung
jawab Semua komponen bangsa untuk mengembalikan nilai nilai luhur yang relevan
dengan dunia modern yang serba instan, liberal, dan sekuler.
Menurut
Arvan Pradiansyah, di abad 21 ini ada empat hal yang tidak berubah dan perlu
kita cermati. Yaitu perubahan itu sendiri, Hukum Alam dan hukum win win
solution ( sama sama menang), Pilihan ( strategi, taktik,proses bisnis), dan
Karakter.
Adapun
Dampak Hambatan Implementasipendidikan karakter di Keluarga yaitu :
- Pengaruh Negatif
Televisi.
Televisi
sudah menjadi kebutuhan utama keluarga, anak anak menjadikan
televise sebagai menu utama kegiatan sehari-hari, apalagi ketika libur sekolah.
Akhirnya pengaruh televisi menghujam kuat pada diri anak.
Pihak
program televise yang bersifat edukatif jumlahnya sangat terbatas dan
Kebanyakan yang ditampilkan adalah program rekreatif dan refreshing, yang
cenderung menampilkan pronografi dan kekerasan. Hal ini tentu
membahayakan bagi perkembangan katrakter anak anak, sebab secara pshikologis
mereka masih dalam tahap imitasi, meniru sesuatu yang dilihat, direkam dan di
dengar. Sehingga dengan mudah mereka menjadikan tontonan sebagai tuntunan.
Anak
anak lebih peraya pada televisi dari pada guru, oang tua dan masyarakat.
Ketika jumlah anak semacam ini semakin banyak, mereka akan menciptakan
lingkungan pergaulan yang kondusif bagi tumbuhnya budaya pop yang ditampilkan
di televisi. Ucapan, cara berpakaian, dan sikap yang ditunjukkan akan
berbeda dengan akar budaya lokal, yang selama ini menjadi panutan masyarakat.
- Pergaulan Bebas.
Pergaulan
remaja sekarang ini sangat memprihatinkan, mereka berkumpul membentuk
grup grup yang sehati dan sepenadpat dengan dirinya, untuk beraktualisasi dan
menemukan satu hati dalam berekspresi. Dalam ilmu psikhologi sosial,
ketika seseorang berkumpul bersama dengan yang lain, ekspresi yang ditampilkan
tidak mesti mencerminkan apa yang ada di batinnya. Kadang karena ikut arus atau
kebersamaan saja.
Perilaku
kelompok sangat cepat menyebar, dengan gerakan reflek. Mereka
merspon stimulus dengan cepat dan massif, tanpa mempertimbangkan resiko
yang akan terjadi. Perilaku sosial yang sulit di cegah membutuhkan kekuatan
otoritatif , seperti aparat kepolisisan dan sejenisnya.
Disinilah
kaum agamawan dan aktivis berperan untuk merancang program besar dalam
menciptakan lingkungan sosial , khususnya pergaulan yang baik, yang bernilai
pengetahuan, moral, spiritual, dan berdimensi sosial budaya yang bermanfaat
bagi perkembangan katrakter , kepribadian, dan cita cita .
Internet
saat ini menjadi kebutuhan utama para para kaum professional, tidak
terkecuali para pelajar dan anak anak kita memanfaatkan teknologi canggih
tersebut. Dengan internet seseorang bisa mengakses seluruh informasi yang ada
di dunia, dengan menguasai bahasa asing seseorang akan melihat dunia tanpa
batas. Namun setiap kemajuan atau tehnologi terdapat dua sisi, disamping kita
mengembil manfaat nya , kita juga akan merasakan dampak buruk nya. Khususnya
anak anak kita yang masih labil. Karena lewat internet anak anak bisa
mengakses tidak hanya pengetahuan yang baik dan berguna, tapi juga
pornografi, kekerasan, paham sex bebas, dan contoh contoh buruk dari
tingka laku dan sikap yang tidak menjunjung tinggi etika dan kesopanan menurut
adat ketimuran, yang selama ini kita anut. Untuk melarang anak anak tidak
memakai internet di jaman ini tidaklah mungkin. Karena kehidupan sosial mereka
aka terganggu, dan tugas tugas sekolah atau kuliah kebanyakan juga lewat
internet.
- Kafe dan Tempat
Karaoke
Menjamurnya
Kafe dan tempat karaoke di dunia modern seperti sekarang ini adalah sudah
biasa. Masalah nya di café mereka tidak hanya menyediakan makanan dan
minuman saja. Café didesain untuk tempat hiburan, dengan berbagai minuman
keras, obat terlarang, music yang keras dan gadis gadis cantik yang menggoda.
Sedangkan tempat karaoke, meskipun di beri lebel karaoke keluarga, kadang juga
masih ada yang menyediakan barang barang haram dan gadis cantik menggoda. Kalau
anak anak kita sering datang ke tempat tersebut, banyak kemungkinan mereka akan
ikut teman nya minum atau memakai obat terlarang , meskipun di rumah sudah kita
bekali pengetahuan tentang bahayanya dua hal tersebut.
- Tempat Wisata
Tempat
tempat wisata khususnya pantai, banyak menjadi pilihan dalam melewatkan
hari istirahat atau kepenatan kerja. Karena di pantai banyak turis berpakaian
minim, kadang banyak juga gadis gadis kita sendiri, berpakaian minim bila ke
pantai. Turis asing menajarkan pada generasi muda kita bahwa kebebasan seksual
adalah kenikmatan dunia yang harus dirasakan. Mereka menjadikan kehidupan dunia
seperti surga, dengan memenuhi Semua keinginan tanpa dibatasi oleh moral maupun
agama.
E.
Solusi Untuk Menghadapi Hambatan Implementasi Pendidikan Karakter
- menyeleksi program
pogram televisi yang baik, dan senantiasa mengawasi dan membimbing anak
ketika menonton televisi. Peran orang tua sangat besar dalam hal ini, dan
pemerintah harus membantu para orang tua dengan membuat dan menerapkan
regulasi untuk menyeleksi tayangan televisi. Jika ada yang melanggar
pemerintah harus member sangsi yang tegas, monitoring dari pemerintah,
akan membantu menjaga generasi muda dari pengaruh yang jauh dari nilai
luhur bangsa.
- Kaum agamawan, dan
aktivis, pendidik dan tokoh masyarakat, berperan dalam merancang program
besar dalam menciptakan lingkungan sosial, khususnya pergaulan yang
bernilai pengetahuan, moral, spiritual, dan berdimensi sosial budaya yang
berkarakter.
- Membekali mereka
pemahaman holistik dan komprehensif untuk selektif dalam membuka situs dan
menekan pemerintah untuk menutup situs porno yang merusak moralitas
generasi masa depan bangsa. Demikian juga lembaga pendidikan, lembaga
kursus, dan warnet, yang menyediakan layanan Hot spot area, untuk
menutup situs porno dan kekerasan, dan menyiapkan situs pendidikan dalam
dan luar negeri yang bermanfaat untuk menambah wawasan.
- Dalam rangka
membendung dampak negatif café dan tempat karaoke, yang palng berperan dan
ditunggu masyarakat adalah pemerintah. Pengawasan, pembinaan bahkan
penutupan wewenang nya ada di pemerintah .
- Mendesain tempat
wisata yang baik, yang tetap menghargai nilai etika dan moral yang
bersumber pada agama dan budaya.
- Pendidikan
karakter harus terus di galakkan di Keluarga, sekolah , masyarakat, dunia
usaha, pemerintahan dan sebagainya, sambil menunggu tindakan pemerintah
dalam menjaga moralitas dan jiwa anak
Kutipan
: Dra. Hj Siti Bariroh. M, Pd Wakil Rektor 1 Unigres
Tidak ada komentar:
Posting Komentar